Pohon Siap untuk di inokulasi |
Mengingat jenis isolate penyakit pembentuk gaharu berbeda beda sesuai kondisi iklim dan lingkungan, maka penyedia inokulan perlu melakukan isolasi jenis penyakit yang berprospek memproduksi gaharu. Isolasi ini dilakukan terhadap tanaman gaharu alam yang berada di dalam kawasan hutan sekitar daerah pengembangan. Untuk tujuan tersebut, perlu diawali dengan pengamatan lapangan untuk mempelajari aspek gaharu yang tumbuh alami serta mengisolasi dan mengidentifikasi jenis penyakit dari pohon yang terserang.
Agar berhasil mengembangkan inokulan pembentuk gaharu, diperlukan teknik tertentu.
Berikut diulas teknik inokulasi menggunakan inokulan padat dan cair.
Teknik inokulasi pohon gaharu menggunakan inokulan padat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
• Buat lubang pada batang kayu gaharu dengan menggunakan bor. Diameter lubang bor sekitar 0,8 – 10 mm. Kedalaman optimal pemboran ini perlu disesuaikan dengan ukuran diameter batang, biasanya sekitar 5 cm. Setiap batang dibuatkan banyak lubang dengan jarak antar lubang bor sekitar 20 cm.
• Bersihkan tangan pelaku inokulasi dengan air hingga bersih dan dibilas dengan alcohol sebelum pelaksanaan inokulasi.
• Masukkan inokulasi padat ke setiap lubang. Jumlah inokulan disesuaikan dengan kedalaman lubang. Sebagai patokan, pemasukan ini dilakukan hingga lubang terisi penuh dengan inokulan. Agar pemasukan menjadi mudah, gunakan potongan kayu atau bambu yang ukurannya sesuai dengan ukuran diameter lubang.
• Tutup setiap lubang yang sudah diberi inokulan untuk mnghindari masuknya air ke dalam lubang. Penutupan lubang ini dilakukan dengan pasak kayu gaharu. Penutupan pun dapat dilakukan dengan “lilin malam”
Inokulasi dengan inokulan cair.
Teknik inokulasi menggunakan inokulan cair dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
• Lakukan pengeboran pada pangkal batang pohon dengan posisi miring kebawah. Kedalaman pemboran disesuaikan dengan diameter batang pohon, biasanya 1/3 diameter batang. Sementara mata bor yang digunakan berukuran sama dengan selang infus sekitar 0,5 cm. Selang infuse tersebut biasanya sudah disediakan produsen inokulan pada saat pembelian inokulan. Namun, bila belum tersedia, selang infuse dapat disediakan sendiri oleh petani.
• Masukkan selang infus yang ada pada botol inokulan cair kedalam lubang.
• Atur besarnya aliran inokulan cair tersebut. Hentikan aliran infuse bila cairan inokulan sudah keluar dari lubang.
• Tutup bagian tepi disekitar selang infuse dengan menggunakan “lilin malam”.
• Ulangi pengaturan aliran masuknya cairan infuse kedalam lubang setiap 1 – 2 hari, tergantung keadaan cairan dalam lubang. Pengaturan aliran dilakukan bila lubang sudah tidak terdapat lagi cairan inokulasi.
Aplikasi Fusarium Pembentukan Gaharu
Terbentuknya gubal gaharu merupakan fenomena infeksi jamur fusarium pada pohon penghasil gaharu (salah satunya Aquilaria malaccensis). Fenomena inilah yang menjadi dasar inokulasi jamur fusarium pada pohon gaharu untuk mempercepat timbulnya gubal yang beraroma wangi tersebut. Teknik aplikasi tidaklah begitu rumit hanya membutuhkan ketelitian dan kondisi yang steril dalam pelaksanaannya.
Tahapan aplikasi fusarium antara lain sebagai berikut :
2. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan antara lain: mesin bor, mata bor ukuran 2 - 3 mm, genset (dapat juga menggunakan bor manual), aquades, isolat fusarium, pita/ tali plastik, alkohol 70%, lilin (untuk penutup lubang > 3mm), alat injeksi, peralatan tangga dan tali temali.
Teknik Penginokulasian |
4. Setelah mata bor disterilkan dengan alkohol, dilakukan pengeboran sesuai titik yang direncanakan pada kegiatan 3. Sudut pengeboran dibuat rata-rata air. Pengeboran dilakukan hingga sepertiga batang.
Contoh Fusarum |
6. Pengamatan keberhasilan penyebaran fusarium dapat dilakukan setelah 2 bulan setelah injeksi. Selanjutnya pohon dibiarkan secara alami mengalami infeksi/ penyebaran fusarium selama 1,5 - 2 tahun.(Dari Berbagai Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar